Sikap Berani yang Benar jadikan Sukses
Oleh: Abu Azzam
Minanurrohman
Ada 3 sikap
berani:
1.
Berani karena keterpaksaan
2.
Berani karena persiapan
3.
Berani karena kebodohan
Dalam memulai bisnis, 3 berani diatas bisa saja terjadi..dan
kita bisa mengukur diri pada posisi manapun, lebih-lebih jika saat ini dalam
kondisi zona nyaman.
Berani karena
keterpaksaan, sikap yang
diambil karena terdesak untuk memulai bisnis. Mau tidak mau harus menciptakan
mental nekat dan fight agar bisnis terus berkembang demi tuntutan. Dalam hal
ini teringat perkataan Chairul Tandjung “Saya diciptakan oleh keadaan yang
mengharuskan saya jadi pengusaha, karena saya harus cari uang untuk mendanai
hidup saya,”
Berani karena
persiapan, seseorang yang
telah benar-benar mengambil keputusan karena kematangan diri. Dia mempersiapkan
segalanya mulai dari skill, modal dan semangat. Merencanakan program jangka
panjang pada kemungkinan yang akan terjadi. Dia lebih berhati-hati dalam
mengambil keputusan ketika sudah terjun kedalam bisnis.
Seperti orang yang akan melakukan perjalanan kesebuah kota, dia
akan mempersiapkan berbagai bekal. Dia akan mencari tahu rute terdekat dan
paling aman. Dia mempersiapkan kendaraan yang baik. Ketika tersesat, dia harus
berani bertanya. Ketika kecapekan dia harus bijak untuk istirahat demi
keselamatan perjalanannya.
Berani karena
kebodohan. Adakah kita
termasuk dalam tipe ini? Cirinya sangat mudah diterka. Yaitu modal semangat
buta, artinya jiwanya bersemangat, tapi dia buta realita.
Tidak sedikit orang yang terobsesi untuk memulai bisnis dengan
angan-angan “pasti untung”. Yang diingatnya hanya untung terus atau sehari
memulai usaha besok langsung untung berjuta-juta. Tapi sayangnya itu cuma
angan-angan. Sementara dirinya sangat terbatas dengan modal, terbatas dengan
skill dan sangat terbatas dengan pemasaran. Yang tergambar dibayangnnya cuma
“Usaha ini, dalam sebulan sudah untuk sekian dan sekian”. Ibarat orang melihat
kolam yang airnya sangat jernih, mau mencebur ternyata tidak bisa berenang.
Jika hanya sebatas angan itu resiko masih kecil, masalahnya jika
dia sudah nekat hutang bank dengan bunga berlipat. Dan dia masih meraba-raba
dalam kebutaan usaha. Takutnya sudah jatuh tertimpa tangga. Usaha mandeg,
dikejar hutang dan kehidupannyapun tertekan.
Semangat berbisnis boleh saja, tapi lihat kemampuan, apalagi
jika hal itu mendzalimi diri sendiri. Semua butuh ilmu, tidak asal
semangat saja.
Berikut Video Berani Melangkah ala Bob Sadino:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar